Seolah telah ditakdirkan bahwa apapun yang ada di Bali entah itu lokasi
wisata alam seperti pantai, laut, pegunungan, danau, cagar alam, atau yang
dikreasikan oleh manusia seperti berbagai kesenian, kebudayaan, kerajinan, atau
tempat peribataan selalu menyedot wisatawan yang datang. Apapun itu sepanjang
berada di Bali pasti akan diburu oleh para wisatawan baik asing maupun
domestik. Begitu juga dengan Pura Batu Klotok yang terletak di Kabupaten
Klungkung.
Tampilkan postingan dengan label Seribu Pura di Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seribu Pura di Bali. Tampilkan semua postingan
Selasa, 24 Juli 2012
Kamis, 12 Juli 2012
Pura Goa Lawah
Pernahkah Anda berkunjung ke Pura Goa Lawah? Jika belum, sempatkanlah untuk
berwisata kesana karena selain bisa menenangkan bathin dengan berkunjung ke
lokasi wisata relijius, juga pemandangan alam yang terdapat di sekitarnya
sangat memanjakan mata. Pura Goa Lawah merupakan sebuah pura yang terletak di
Gua Kelelawar di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan.
Pura Agung Pulaki
Pura Agung Pulaki lumayan mudah untuk dijangkau karena lokasinya yang
strategis yakni terletak di Jalan Gilimanuk-Singaraja. Pura ini disebut juga
dengan Pura Petirtan. Pura ini didominasi dengan ornamen batu yang berwarna
hitam selain juga memiliki jaba tengah. Pura ini menempel di kaki perbukitan
sehingga membawa suasana yang begitu menakjubkan. Juga pura ini dekat sekali
dengan laut dan jika bekunjung maka otomatis deburan ombak pantai akan dengan
jelas terdengar.
Pura Lempuyang
Pura Hindu di Bali merupakan manifestasi dari penyembahan terhadap para
dewa-dewi yang dipercaya bisa mendatangkan hal positif bagi manusia. Peran dan
fungsi sebuah pura di Bali menjadi berganda, yakni sebagai tempat untuk memuja,
bersembahyang sekaligus juga sebagai tempat berwisata. Salah satunya yakni Pura
Lempuyang yang berada di belahan timur Pulau Bali.
Pura Samuantiga
Pura Samuantiga kerap dijadikan
sebagai lokasi pemujaan kepada kekuatan alam dan nenek moyang oleh masyarakat
Hindu. Pura ini masih terlihat sangat alami. Bangunan mandala wisata sebagai
sarana penunjang aktifitas budaya semisal pertunjukkan kesenian Bali berdiri
tepat didepan pura. Disekitar pura juga ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar
semisal Beringin, Pole, maupun pohon yang lainnya yang rindang.
Pura Keraban Langit
Pura Keraban Langit merupakan salah satu pura yang terpenting di Bali.
Keberadaannya cukup unik yakni di tepi tebing sebuah sungai. Ketika jatuh hari
kelahiran atau persembahan maka akan banyak warga sekitar yang melakukan
penyucian di pura ini karena juga termasuk dalam Pura Dang Kahyangan. Pura ini
begitu sakral sehingga banyak orang yang melakukan meditasi disini.
Pura Bukit Dharma
Pura Bukit Dharma di Kutri merupakan salah satu pura kuno hasil peninggalan
kebudayaan Hindu purbakala. Keberadaan pura ini bisa dijadikan instrumen untuk
menelusuri proses pengaruh Hindu dari Jawa ke Pulau Dewata ini. Ada upacara
suci yang hingga kini masih dilakukan di pura ini yakni Upacara Piodalan yang
dilakukan setiap Purnama Sasih Kasa bersamaan dengan Pujawali di pura Semeru
Agung di Lumajang, Jawa Timur.
Pura Selukat
Kehadiran pura di Bali memiliki banyak dimensi, yakni dimensi reliji,
dimensi wisata, sampai dimensi ritual-budaya. Peran sebuah pura bagi masyarakat
Hindu Bali yang mayoritas sama halnya dengan tempat ibadah keagamaan bagi umat
agama lainnya seperti Islam, Budha, Konghucu, dll. Makanya, masyarakat Bali
begitu “memuliakan” pura-pura tersebut baik secara fisik—dengan menjaga dan
merawatnya—maupun secara non-fisik, misalnya dengan merayakan upacara keagamaan
di pura, penyucian badan dan bathin, dsb.
Pura Alas Jagasari
Julukan sebagai pulau Seribu Pura memang pas untuk disematkan kepada Bali
yang didalamnya terdapat banyak sekali tempat peribadatan umat Hindu itu. Pura
Alas Jagasari merupakan pura di Bali yang memiliki keunikannya tersendiri. Pura
ini ialah gabungan dari Bale Agung dan Pura Puseh. Uniknya, disekeliling pura
ini dipagari oleh hutan kecil yang berisi berbagai tanaman untuk keperluan
upacara keagamaan yang biasanya diadakan di Pura Alas Jagasari ini.
Kemungkinan besarnya Pura Alas Jagasari ini memiliki kedekatan dengan kerajaan-kerajaan di daerah Jawa Timur. Mengapa? Terlihat dari corak arsitektur yang ada di pura ini yang lebih menonjolkan arsitektur pada masa Kerajaan Kediri abad ke X-XI masehi. Didalamnya ada dua buah arca kuno yang dipercaya oleh penduduk sekitar sebagai manifestasi dari soso Raja Warmadewa atau Sri Kesari Ratna Bumi Banten dan juga Permaisuri Mahandradatta atau Gunapriya Dharmapadni.
Pembangunan Pura
Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa pura ini dibangun pada abad X – XI masehi dimasa Kerajaan Bali Kuno Wharmadewa berkuasa. Mengapa demikian? Karena disinyalir bahwa bentuk dan bangunan pura ini seumur dengan pura-pura yang adi di sekitar Pura Pegulingan, Pura Mangening, dan juga Pura Tirta Empul. Selain itu, keberadaan pura ini juga tertulis dalam sebuah prasasti di Pura Sakenan Manukaya dimana dalam prasasti tersebut tertulis nama Panempahan serta Wharmadewa saat menentukan daerah dan status predikan atau daerah yang dibebaskan dari pajak.
Dimasa dulunya Pura Alas Jagasari ini pernah didatangi oleh mantan orang nomor satu di republik ini Presiden Soekarno. Dan momen yang kerap dilakukan di pura ini ialah berbagai ritual dan upacara keagamaan. Beberapa fasilitas yang ada disini seperti pendopo dan pelataran parkiran yang cukup luas sehingga memudahkan Anda yang datang kesini dengan membawa kendaraan. Cobalah untuk mengunjunginya dan rasakan aura kerajaan yang masih kental.
Lokasi
Pura Alas Jagasari berada di Dusun Penempahan, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali –Indonesia.
Kemungkinan besarnya Pura Alas Jagasari ini memiliki kedekatan dengan kerajaan-kerajaan di daerah Jawa Timur. Mengapa? Terlihat dari corak arsitektur yang ada di pura ini yang lebih menonjolkan arsitektur pada masa Kerajaan Kediri abad ke X-XI masehi. Didalamnya ada dua buah arca kuno yang dipercaya oleh penduduk sekitar sebagai manifestasi dari soso Raja Warmadewa atau Sri Kesari Ratna Bumi Banten dan juga Permaisuri Mahandradatta atau Gunapriya Dharmapadni.
Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa pura ini dibangun pada abad X – XI masehi dimasa Kerajaan Bali Kuno Wharmadewa berkuasa. Mengapa demikian? Karena disinyalir bahwa bentuk dan bangunan pura ini seumur dengan pura-pura yang adi di sekitar Pura Pegulingan, Pura Mangening, dan juga Pura Tirta Empul. Selain itu, keberadaan pura ini juga tertulis dalam sebuah prasasti di Pura Sakenan Manukaya dimana dalam prasasti tersebut tertulis nama Panempahan serta Wharmadewa saat menentukan daerah dan status predikan atau daerah yang dibebaskan dari pajak.
Dimasa dulunya Pura Alas Jagasari ini pernah didatangi oleh mantan orang nomor satu di republik ini Presiden Soekarno. Dan momen yang kerap dilakukan di pura ini ialah berbagai ritual dan upacara keagamaan. Beberapa fasilitas yang ada disini seperti pendopo dan pelataran parkiran yang cukup luas sehingga memudahkan Anda yang datang kesini dengan membawa kendaraan. Cobalah untuk mengunjunginya dan rasakan aura kerajaan yang masih kental.
Lokasi
Pura Alas Jagasari berada di Dusun Penempahan, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali –Indonesia.
Pura Gunung Raung
Pura Gunung Raung merupakan salah satu pura yang termasuk dalam Pura
Kahyangan Jagat yang berada di Bali. Selain begitu disucikan, pura ini
juga kerap menarik banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah Gianyar
khususnya. Salah satu keunikannya ialah bahwa pura ini menghadap ke arah
Timur, bisa dikatakan diluar kelazimannya sebuah pura yang biasanya
menghadap ke arah Barat. Selain itu, keunikan lainnya yakni pura ini
memiliki 4 pintu.
Pura Srijong
Pura Srijong memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pura-pura
lainnya di Bali. Letaknya yang berada di bibir pantai yang dikelilingi oleh
pepohonan soka dan semak-semak membuat pura ini memiliki daya tarik tersendiri
bagi mereka yang mengunjunginya. Bukan hanya itu, aura mistis nan mengandung
kekuatan magis pun begitu kuat terasa ketika berada di sekitar Pura Srijong.
Pura Susunan Wadon
Pura Susunan Wadon ditilik dari namanya sedikit unik. Betapa tidak, kata
“wadon” dalam terminologi Jawa adalah perempuan. Pura ini merupakan salah satu
peninggalan masa lampau yang tentunya memiliki nilai sejarah yang sangat
tinggi. Sehingga yang berkunjung kesini bukan hanya masyarakat sekitar atau
turis domestik saja, banyak juga turis asing yang mengunjungi karena penasaran
terhadap pura ini.
Pura Puncak Penulisan
Pura Puncak Penulisan keberadaannya diatas bukit dengan ketinggian 1.745
meter diatas permukaan laut (dpl) tepatnya di Desa Sukawana, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli Bali –Indonesia.Pura ini sering juga disebut dengan
Pura Tegeh ata Pura Pamojan. Fungisnya ialah sebagai tempat untuk melakukan
pemujaan terhadap Dewa Siwa yang merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Didalamnya banyak terdapat benda-benda peninggalan masa Megalitikum
sampai dengan masuknya peradaban Hindu ke Bali.
Minggu, 08 Juli 2012
Pura Sakenan
Pura Sakenan adalah pura Dangkahyangan terletak disebuah pulau yaitu Pulau Serangan.
Untuk mencapai pura ini dari Denpasar menuju arah selatan dengan jarak 8,5 km, dahulu kita sampai pada suatu dermaga perahu,dan selanjutnya menyebrangi lautan melalui sela-sela hutan bakau selama 30 menit.
Untuk mencapai pura ini dari Denpasar menuju arah selatan dengan jarak 8,5 km, dahulu kita sampai pada suatu dermaga perahu,dan selanjutnya menyebrangi lautan melalui sela-sela hutan bakau selama 30 menit.
Senin, 18 Juni 2012
Pura Tirta Empul
Tampaksiring
adalah nama dan sebuah desa yang terletak 36 km dari Denpasar. Pura
Tirta Empul sebagai peninggalan Kerajaan di Bali, salah satu dari
beberapa peninggalan purbakala yang menarik untuk disaksikan dan
diketahui di desa ini.
Selasa, 12 Juni 2012
Pura Dalem Ped
Terdapat Pura menarik dibangun di pulau batu kapur kering Nusa
Penida. Keberadaan Pura ini memiliki korelasi kuat dengan cerita pulau
berhantu. Pura yang berada di sisi pantai di sebelah utara jalan utama
dan 50 meter dari tepi laut, yang disebut Pura Dalem Ped.
Pura Batukaru
Tiba di pusat Kabupaten Tabanan, ikuti jalan aspal yang mulus
ke arah Desa Penebel yang dikenal sebagai lumbung beras Bali. Anda akan
segera mengetahui bahwa anda telah berada di desa ketika anda dapat
melihat sawah yang luas di sekitar anda. Mengambil jalan yang
berkelok-kelok ke Desa Wongaya Gede dan akan membawa anda ke Pura Luhur
Batukaru pada ujung jalan.
Pura Rambut Siwi
Pura Luhur Rambut Siwi
terletak di Jalan Denpasar - Gilimanuk di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana, Bali Indonesia, 18 KM timur Kota Negara dan sekitar 200
meter ke selatan dari Pura Penyawangan( Pura yang terletak di pinggir jalan utama
Denpasar - Gilimanuk, dan selalu di singgahi banyak pengguna jalan yang memohon
Yeh Tirtha (air suci) agar mendapatkan keselamatan dalam perjalanan mereka). Pura Luhur Rambut Siwi di
datangi oleh sebagian besar umat Hindu yang ada di Bali saat odalan Pura yang
jatuh setiap 210 hari pada Buda(rabu), umanis, wuku
prangbakat. Odalan yang jatuh pada hari biasa akan dilakukan Odalan Tingkatan Madia(menengah).
Tapi jika bertepatan pada saat bulan Purnama atau Tilem maka akan dilaksanakan Odalan Tingkatan Utama(odalan
Nadi).
Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang
Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga
laut. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas
bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura
Uluwatu.
Pura Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Langganan:
Postingan (Atom)