Kamis, 12 Juli 2012

Pura Samuantiga

Pura Samuantiga kerap dijadikan sebagai lokasi pemujaan kepada kekuatan alam dan nenek moyang oleh masyarakat Hindu. Pura ini masih terlihat sangat alami. Bangunan mandala wisata sebagai sarana penunjang aktifitas budaya semisal pertunjukkan kesenian Bali berdiri tepat didepan pura. Disekitar pura juga ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar semisal Beringin, Pole, maupun pohon yang lainnya yang rindang.

Beberapa kegiatan ritual keagaman yang kerap digelar di pura ini seperti Nganten, Ngampyong, Siat Sampian, Sanghyang Jaran Menginjak Bara, Mapalengkungan, Siat Pajeng dimana kesemuanya dimaksudkan untuk melakukan pembersihan diri. Yang menarik dari pura ini ialah karena lingkungan pura memiliki sedikitnya tujuh halaman dengan perbedaan ketinggian yang merefresentasikan tingkat kesuciannya.

Adapun ketujuh halaman tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Mandala Jaba
  2. Mandala Penataran Agung
  3. Mandala Duur Delod
  4. Mandala Beten Kangin
  5. Mandala Batan Manggis
  6. Mandala Samenggen
  7. Mandala Jeroan
Pura Samuantiga dijadikan sebagai Situs Cagar Budaya sehingga membuat pura ini ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun luar negeri. Oleh karena itu untuk kenyamanan pengunjung maka dibuatlah beberapa fasilitas di objek wisata ini, yaitu: adanya warung-warung makanan dan minuman, serta area parkir yang cukup luas. Adapun mata pencaharian masyarakat sekitar pura ini sebagian besar adalah petani dan pedagang yang berjualan disekitar lokasi Pura Samuantiga.

Lokasi
Pura Samuantiga berada di Desa Bedulu, Blahbatu, Kabupaten Gianyar Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar