Kamis, 07 Juni 2012

Tari Legong Keraton Bali


Legong Keraton adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat komplek dan diikat oleh strktur tabuh pengiring yang konon mendapat pengaruh dari Tari Gambuh. Kata Legong Keraton terdiri dari dua kata yaitu legong dan kraton. Kata legong diduga berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes. Lemah gemulai. Sementara “gong” berarti gambelan. “leg” dan “gong” digabung menjadi legong yang mengandung arti gerakan yang diikat, terutama aksentuasinya oleh gamelan yang mengiringinya.



Jadi Legong Keraton berarti sebuah tarian istana yang diiringi oleh gamelan. Sebutan legong kraton merupakan perkembangan berikutnya. Ada praduga bahwa Legong Kraton berasal dari pengembangan Tari Sang Hyang.

Pada mulanya legong berasal dari Tari Sang Hyang yang merupakan tari improvisasi dan kemudian gerak-gerak improvisasi itu ditata, dikomposisikan menurut pola atau struktur dari pegambuhan (gamelan). Gerakan-gerakan tari yang membangun Tari Kraton ini disesuaikan dengan gamelan sehingga tari ini menjadi tarian yang indah, dinamis dan abstrak. Gamelan yang dipakai mengiringi tari ini dalam seni pertunjukan kemasan baru adalah gamelan gong kebyar.

Keberadaan Legong Keraton sebagai seni tradisi perlu dipahami dan dipertimbangkan dengan menggunakan cara pandang hidup masa kini sehingga dapat menjadi kekayaan budaya yang berguna bagi masyarakatnya. Hal ini selain akan memberi ruang gerak bagi tumbuhnya kesenian baru, juga berarti generasi penerus tidak harus mengikuti atau menerima begitu saja segala sesuatu yang pernah dicapai pendahulunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar