Senin, 11 Juni 2012

Jegog

Seni JEGOG merupakan kesenian khas daerah Jembrana (Bali). Jegog adalah suatu seni gamelan (instrumental) yang terbuat dari bambu. Jegog saat ini bisa juga dipakai untuk mengiringi tarian. Perkembangan kesenian ini, pada saat ini sudah sangat pesat terutama di kalangan wisatawan jepang. mengingat daerah Bali merupakan salah satu kawasan tujuan wisata yang cukup populer di dunia international. 


Sebagai produk budaya asli masyarakat Jembrana, gamelan ini memiliki fungsi yang sangat beragam. Awalnya Kesenian Jegog hanyalah berupa tabuh (barung tabuh) yang fungsi awalnya sebagai hiburan para pekerja bergotong royong membuat atap rumah dari daun pohon rumbia/ijuk, dalam istilah bali bekerja bergotong royong membuat atap dari daun pohon rumbia disebut “nyucuk”, dalam kegiatan ini beberapa orang lagi menabuh gambelan jegog. Dalam perkembangan selanjutnya Gambelan Jegog juga dipakai sebagai pengiring upacara keagamaan, resepsi pernikahan, jamuan kenegaraan, dan kini sudah dilengkapi dengan drama tarian-tarian yang mengambil inspirasi alam dan budaya lokal seperti yang namanya Tabuh Trungtungan, Tabuh Goak Ngolol, Tabuh Macan Putih dengan tari-tariannya seperti Tari Makepung, Tari Cangak Lemodang, Tari Bambu, sebagai seni pertunjukan wisata. Kini, jegog juga telah dikolaborasikan dengan instrumen musik-musik modern seperti biola, keyboard, bas gitar, drum set, harpa, saxophone dan alat-alat musik non gamelan lainnya seperti djembe, tabla, dan sitar Jawa.

Penampilan Gambelan Jegog begitu memikat, para penabuh menari-nari di atas gambelan, suara Jegog begitu gemuruh, rancak, riuh, bergaung dan sering menggelegar menembus ruang batas yang bisa didengar dari jarak jauh apalagi dibunyikan pada waktu malam hari suaranya bisa menjangkau jarak sampai 3 (tiga) Km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar