Kerajinan keris hingga
kini tetap bertahan dan masih mampu memikat konsumen. Bukan
hanya wisatawan lokal, namun juga domestik.
Kerajinan ini dicari, selain sebagai suvenir juga pelengkap
tata rias tradisional Bali. Selain itu, keris juga merupakan
salah satu sarana bagi masyarakat Bali ketika akan melakukan
kegiatan keagamaan.
Seorang penjual kerajinan keris di Pasar Sukawati, Gianyar,
I Nyoman Sudira, mengatakan sampai sekarang
kerajinan keris masih diminati sejumlah konsumen, baik lokal
ataupun domestik.
Di Bali keris juga merupakan sebuah benda yang disakralkan.
Untuk itu order bagi pembuat kerajinan ini pasti tetap akan
mengalir.
Lebih jauh dijelaskan, proses pembuatan kerajinan keris pun
tidak sembarangan, apalagi untuk membuat keris yang akan dipakai
dalam sarana upakara, ada pakem-pakem tertentu yang harus
diikuti.
Keris pada umumnya dibuat dari bahan besi, tapi ada campuran-campuran
khusus, bahkan ada beberapa yang disepuh emas dan ada juga
yang sarungnya dibuat dari lapisan perak, kuningan dan lainnya.
“Sejauh ini keris yang saya jual di pasar seni, sebagian
besar hanya difungsikan sebagai pajangan. Langganan saya sendiri
kebanyakan merupakan pengusaha salon tata rias. Karena biasanya
keris ini akan disewakan pada acara-acara pernikahan, yang
digunakan pengantin pria,” ujarnya.
Selain sebagai benda yang disakralkan di Bali, keris juga
diproduksi memang hanya untuk pajangan dan juga perlengkapan
tata rias tradisional Bali. Selain itu kerajinan keris juga
sebagai suvenir bagi mereka yang menyukai keris untuk dikoleksi.
Harga jual keris suvenir pun beragam, untuk yang bermotif
biasa mulai Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per buah sedangkan
untuk yang lebih rumit bisa melebihi Rp 500.000 per buah.
Bahkan, untuk keris emas asli harganya bisa mencapai puluhan
juta rupiah, tergantung dari harga emas saat ini.
Ketut Sumerta, penjual kerajinan keris lainnya mengatakan,
kerajinan keris Bali memang memiliki ciri khas tersendiri.
Bentuk dan panjangnya juga beragam, bila dibandingkan dengan
produk luar Bali, keris buatan perajin Bali tak kalah saing,
apalagi dalam hal magis di mana banyak keris Bali yang bertuah.
“Promosi untuk kerajinan keris ini sangat perlu dilakukan,
mengingat ini merupakan warisan budaya kita. Jika promosi
kerajinan ini bisa dilakukan lebih gencar saya rasa akan banyak
yang tertarik, baik sebagai barang seni koleksi pribadi, suvenir,
dan hadiah,’’ tandasnya. *ade
Tidak ada komentar:
Posting Komentar