Mayoritas masyarakat di Tanah Dewata memiliki kepercayaan Hindu. Sebagaimana
diketahui banyak orang bahwa agama Hindu ini disebut-sebut sebagai agama yang
tertua di dunia yang berasal dari Wahyu Tuhan kepada para Rsi di India di tempo
dulu.
Ajaran Hindu merupakan sebuah anutan yang mengutamakan keselarasan yang
bernilai kedamaian universal dengan memandang bahwa setiap manusia berada dalam
atap kekeluargaan yang besar. Kitab umat Hindu ialah Weda yang merupakan
ungkapan prinsip-prinsip universal yang erat hubungannya dengan nilai moral dan
spiritual. Hal-hal yang utama dalam pemikiran agama Hindu yang berkontribusi
pada pandangan universal, sebagai berikut:
Keselarasan dan Toleransi
Salah satu ajarannya yang paling agung ialah sikap toleransi keberagamaan
dan keselarasan universal. Para Rsi dimasa dulu telah banyak menemukan bahwa
terdapat banyak sekali cara untuk mencapai sebuah kenyataan mutlak dengan cara
yang berbeda-beda pula. Para Rsi tersebut menyebutnya dalam kitab Rg Weda: “Ekam
sat viprah bahudha vadanti“, artiya “Kebenaran itu adalah satu, hanya
orang bijaksana yang menyebutnya dengan banyak nama“.
Kesucian Seseorang
Dalam pandangan Hindu setiap individu itu memiliki intisari yang sama dengan
Tuhan. Setiap individu tidak memandang adanya perbedaan dengan individu lain
tetapi dalam kenyataan “atman” (roh atau jiwa) yang bersatu di dalam
tubuh atau fisik. Atman yang merupakan pusat spiritual dalam tubuh manusia
adalah sumber dari pengetahuan, kekuatan, cinta kasih, dan kemurnian yang tidak
ada batasnya. Menurut pandangan predominan Hindu, atman yang sama berada dalam
semua makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan.
Doa Universal
Hal lain yang utama dalam agama Hindu adalah keuniversalan dari doanya. Umat
Hindu berdoa untuk semua makhluk, dan dari doa tertentu yang dinyanyikan setiap
hari oleh jutaan umat Hindu pada akhir doa atau upacara keagamaan, yang
berbunyi: “Semoga semua manusia berbahagia; semoga semua manusia sehat
selalu; semoga semua manusia mendapatkan kemakmuran; semoga tidak ada
seorangpun yang menderita“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar