Dalam perjalanan menuju Ubud atau Kintamani, setelah lewat Sanur,
kita akan sampai di Batubulan. Di kawasan ini, sama halnya dengan Ubud,
banyak terdapat toko-toko seni dan kerajinan tangan. Namun kali ini kita
ke Batubulan bukan untuk berbelanja, tapi menyaksikan tari Barong yang
terkenal itu.
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak
terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki
pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini
merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong
ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin
yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun
sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung
gagak.
Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang
disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang
lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan
tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang
merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket
diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
Dari beberapa sumber, ada yang mengatakan tari ini aslinya berasal
dari negeri Tirai Bambu, Cina karena menyerupai tarian Barongsai. Tapi
yang pasti walau darimana pun aslinya, tidak masalah, karena tariannya
sarat akan nilai cerita dan juga diselingin lelucon segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar