Melalui pengabdian dan penghambaan tersebut maka diwujudkan
lukisan kisah-kisah wayang sebagai bentuk keterkaitan dengan ajaran-ajaran
agama Hindu Bali. Pembagian bidang dalam seni lukis wayang Kamasan juga mengacu
pada ajaran Hindu tentang Tri Loka, yaitu bawah, tengah, dan atas. Semakin
tinggi dunia atau ruangnya maka dianggap semakin suci.
Kamasan adalah sebuah komunitas seniman lukisan tradisional.
Begitu intim dan begitu lama berkembangnya seni lukis tradisional maka para
seniman menyebut hasil-hasil lukisan di sana memiliki gaya (style) tersendiri
yaitu lukisan tradisional Kamasan.
Sesungguhnya bakat seni tumbuh pula pada karya-karya seni
lainnya yaitu berupa seni ukir emas dan perak dan yang terakhir ialah seni ukir
peluru. Meskipun dari segi material yang digunakan kain warna logam mengikuti
perubahan yang terjadi tetapi ciri khasnya tetap tampak dalam tema lukisan atau
ukiran yaitu menggambarkan tokoh-tokoh wayang.
Tokoh-tokoh wayang yang menjadi tema lukisan atau ukiran
mengacu pada cerita epos Mahabharata atau Ramayana, begitu juga cerita kekawin
Arjuna Wiwaha, Suthasoma. Oleh karena itu, lukisan atau ukiran gaya Kamasan
atau Wayang Kamasan dapat dikatakan agak tua umurnya dari konteks sejarahnya
yang hingga sekarang masih nampak utuh.
Menurut kesan para kolektor Internasional, lukisan gaya
Kamasan dianggap masih sangat halus dan canggih, bersih, tidak ribut dengan
detil yang tidak penting dan sangat jelas pesan ceritanya. Lukisan atau ukiran
tradisional yang berintikan wayang itulah yang membawa daya tarik tersendiri
bagi seniman atau wisatawan yang berkunjung ke desa Kamasan.
Lokasi
Kamasan sebagai pusat berkembangnya lukisan dan ukiran tradisional adalah nama sebuah desa di Kecamatan dan Kabupaten Klungkung. Desa Kamasan secara geografis termasuk desa dataran rendah pantai Klotok atau pantai Jumpai ± 3 km. Jarak dari Denpasar ke desa ini ialah 43 km, dapat dicapai dengan kendaraan bermotor, seluruh jalan menuju obyek yaitu pusat-pusat lukisan atau kerajinan ukiran sudah diaspal.
Lokasi
Kamasan sebagai pusat berkembangnya lukisan dan ukiran tradisional adalah nama sebuah desa di Kecamatan dan Kabupaten Klungkung. Desa Kamasan secara geografis termasuk desa dataran rendah pantai Klotok atau pantai Jumpai ± 3 km. Jarak dari Denpasar ke desa ini ialah 43 km, dapat dicapai dengan kendaraan bermotor, seluruh jalan menuju obyek yaitu pusat-pusat lukisan atau kerajinan ukiran sudah diaspal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar